Tuesday, June 10, 2014

Unknown | June 10, 2014 |
Bumerang adalah senjata lempar khas suku Aborigin dari Australia yang digunakan untuk berburu. Sementara senjata serupa Throwing Stick (tongkat lempar) juga diketahui dibuat oleh kebudayaan-kebudayaan lain di seluruh dunia, kebanyakan orang mengasosiasikan bumerang dengan Australia karena konsistensi sejarah dan ragam contohnya. Gerakan bumerang adalah kombinasi translasi dan rotasi mirip baling-baling helikopter. Bumerang digunakan sebagai alat berburu oleh suku Aborigin di masa lampau. Sejak kecil suku aborigin dilatih menggunakan bumerang.mulai dilatih dari bumerang yang terbuat dari kayu kemudian bumerang dengan logam yang ujungnya tumpul dan dilatih menggunakan logam yang ujungnya tajam.



Bumerang biasanya terbuat dari potongan kayu, namun menurut sejarah bumerang juga ada yang terbuat dari tulang. Bumerang modern yang digunakan untuk olahraga terbuat dari plastik, plastik ABS, atau material berteknologi tinggi seperti Karbon Fiber. Bumerang memiliki berbagai macam bentuk dan ukuran tergantung dari letak geografis, asal usul suku dan kegunaannya.
Seorang ahli fisika Belanda, Felix Hess meneliti bagaimana proses serta prinsip kerja bumerang. Dia mempelajari banyak matematika dan fisika di sekolah, dia terus nulis buku setebal 600 halaman tentang mengapa bumerang kembali pada pelemparnya. Kata Hess nih, ada 2 alasan, yakni bentuk lengan bumerang dan cara melemparkannya.

Bayangin dua lengan bumerang berbentuk pisang sebagai sayapnya, mirip seperti sayap pesawat terbang . Sisi bawah lengan itu datar dan sisi atasnya melengkung. Bentuk ini bikin bumerang bisa menembus udara dengan mudah.

Tapi salah satu 'sayap' bumerang beda dari pasangannya. Di satu lengan, bagian atasnya yang melengkung nunjuk pada angin, sedang lengan satunya, di bagian atasnya yang melengkung menunjuk ke arah berlawanan dari angin. Jadi seakan - akan (kalo di pesawat nih) salah satu sayapnya dibuat kebalik, tapi dipasang dengan cara normal ke pesawat. Pesawat berbentuk aneh itu bakalan ngalamin kesulitan buat terbang lurus. Begitu juga bumerang.

Cara ngelempar juga membantu bumerang bergerak dalam lingkaran besar. Bumerang dipegang secara vertikal, bukan horizontal. Sisi lengkungnya menhadap ke pelempar. Terus dengan sentakan pergelangan tangan, bumerang dilemparkan ke udara. Waktu terbang ngejauh dari pelempar, bumerang berputar - putar sekitar 10 kali per detik dan bergerak maju dengan kecepatan sekitar 95 km/jam.

Waktu ngelayang di udara, pelempar bertangan kanan (yang gak kidal), bumerangnya bakal mulai miring ke kiri. Bayangikan jika anda lagi nyetir sepeda lepas tangan. Kalau anda miring ke kiri dikit, roda depan yang muter bakal mulai belok ke kiri juga, meskipun nggak megang setang.

Pada bumerang, belokan otomatis ke kiri ini asalnya dari bagaimana angin melewati lengan-lengan yang berputar. Bumerang terbang ke depan, tapi ketarik ke belakang dikit setiap kali salah 1 lengan muter ke bawah dan kembali. Kombinasi ini menimbulkan tekanan di bagian atas bumerang. Berangsur-angsur bumerang belok ke kiri. Waktu membentuk lingkaran besar, dia 'berbaring' bak kitiran helikopter yang berputar - putar.  Terus dia melayang turun dari udara dan mendarat di kaki pelemparnya.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

Search

Pages

Powered by Blogger.

Translate

Search This Blog