Friday, May 13, 2016

Guardian Angels

Unknown | May 13, 2016 |
Matius 18:10 menyatakan, “Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Ada malaikat mereka di sorga yang selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di sorga.” Dalam konteks, “yang kecil” ini bisa berarti semua yang percaya kepadaNya (ayat 6), atau merujuk pada anak-anak kecil(ayat 3-5). Ini adalah ayat kunci ketika mendiskusikan malaikat penjaga.



Tidak diragukan bahwa malaikat baik membantu melindungi (Daniel 6:20-23; 2 Raja-Raja 6:13-17), mengungkapkan informasi (Kisah 7:52-53; Lukas 1:11-20), membimbing (Matius 1:20-21; Kisah 8:26), menyediakan (Kejadian 21:17-20; 1 Raja-Raja 19:5-7), dan melayani orang percaya secara umum (Ibrani 1:14). Masih banyak lagi contoh semacam ini dalam Alkitab.

Pertanyaan yang muncul adalah apakah setiap orang – atau setiap orang percaya – mempunyai malaikat yang ditugaskan kepadanya. Dalam Perjanjian Lama, bangsa Israel memiliki penghulu malaikat (Mikhael) yang ditugaskan kepada mereka (Daniel 10:21; 12:1), namun di dalam Alkitab tidak pernah disebutkan malaikat “ditugaskan” kepada perorangan (para malaikat kadang diutus kepada individu-individu, namun tidak pernah dicantumkan adanya tugas “permanen”).
Seorang penafsir mengatakan bahwa kepercayaan mengenai malaikat penjaga telah berkembang penuh di antara orang-orang Yahudi pada masa antara Perjanjian Lama dan Baru. Beberapa Bapak Gereja mula-mula percaya bahwa setiap orang bukan hanya memiliki seorang malaikat penjaga yang ditugaskan kepadanya, namun juga roh jahat. Kepercayaan mengenai malaikat penjaga sudah ada sejak lama, namun tidak ada dasar Alkitabiah.

Kembali kepada Matius 18:10, kata “mereka” dalam bahasa Yunani adalah kata ganti kolektif, dan merujuk pada kenyataan bahwa orang-orang percaya dilayani oleh malaikat secara umum. Para malaikat ini digambarkan “selalu” memandang wajah Allah untuk mendengar perintahNya untuk menolong orang percaya sesuai kebutuhan.

Kalau kita mau mengartikan ayat dari Matius bahwa ini adalah berbicara mengenai malaikat penjaga, maka kelihatannya para malaikat ini tidak dalam dinas aktif, namun “selalu memandang wajah” Bapa di surga. Dinas aktif atau pengawasan kelihatannya dilakukan langsung oleh Allah dan bukannya malaikat, dan ini masuk akal karena hanya Allah yang bersifat mahaada. Dia melihat semua orang percaya pada setiap waktu, dan hanya Dialah yang mengetahui kapan salah seorang dari kita membutuhkan interfensi dari malaikat. Karena mereka selalu memandang wajahNya, para malaikat dapat digunakannya secara bebas untuk menolong “mereka yang kecil.”

Dalam budaya Barat sekarang ini, kepercayaan terhadap malaikat adalah sesuatu yang lumrah. Kita mempunyai film-film yang berpusat pada malaikat-malaikat; ada seri TV yang menggambarkan malaikat yang ditugaskan untuk membantu umat manusia. Alkitab jelas bahwa sekalipun malaikat memiliki kuasa dan pengetahuan yang melampaui manusia, mereka adalah makhluk-makhluk ciptaan sama seperti kita dan “tidak ada apa-apanya” dibandingkan dengan Allah. Oleh karena itu mereka tidak boleh disembah (Keluaran 20:1-6; Kolose 2:18).

Sebaliknya penyembahan haruslah ditujukan hanya kepada Allah semata-mata. Sayangnya, sekalipun pertunjukan-pertunjukan mengenai malaikat berbasa basi mengenai Allah, sang Anak Allah jaranglah disebut (kalaupun disebut). Dalam Yohanes 5:23 Allah berfirman bahwa jika seseorang tidak menghormati Anak, dia tidak menghormati Bapa yang mengutus Dia.

Dari Alkitab tidak dapat diperoleh jawaban yang mantap apakah setiap orang percaya memiliki seorang malaikat penjaga yang ditugaskan kepadanya. Namun sebagaimana dijelaskan sebelumnya, Allah menggunakan mereka untuk melayani kita. Adalah Alkitabiah untuk mengatakan bahwa Allah memakai mereka sebagaimana Dia memakai kita, i.e. Dia sama sekali tidak membutuhkan kita atau mereka untuk menggenapi rencanaNya, namun Dia memilih untuk menggunakan kita dan mereka (Ayub 4:18; Ayub 15:15).

Pada akhirnya, apakah kita mempunyai malaikat yang ditugaskan untuk melindungi kita atau tidak, kita mempunyai jaminan yang lebih besar yang diberikan Allah: jikalau kita menjadi anak-anakNya melalui iman di dalam Kristus, Dia akan mengerjakan segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan (Roma 8:28-30), dan bahwa Yesus Kristus tidak akan pernah meninggalkan atau membuang kita (Ibrani 13:5-6).

Jika kita memiliki Allah yang mahatahu, mahakuasa, maha pengasih bersama dengan kita, apakah ada bedanya kita memiliki malaikat di samping kita atau tidak?




Sumber:
Baca lebih lanjut:

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

Search

Pages

Powered by Blogger.

Translate

Search This Blog