Karunia Melebihi Dosa

“ Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal “ ( Yoh 3 : 16 ).

Dari nats di atas kita dapat mengetahui bahwa Allah sungguh mengasihi dunia ini dari “ karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini “ . Apakah yang dimaksud dari kata “ dunia “ dari maksud nats diatas ?. Tentu kita dapat mengetahui bahwa yang di maksud disini adalah “ manusia” karena semua manusia yang berdosa bisa di artikan dalam kata “dunia”. Apakah kita tahu seberapa besar kasih Allah kepada manusia ?. Kita dapat melihat dari kata “ sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal” . 

Dapat kita lihat bahwa hal ini menunjukkan seberapa besar kasih Allah itu kepada kita manusia berdosa. Sehingga di sambungan kalimat diatas dilanjutkan kata-kata yang merupakan maksud dari pengorbanan itu “ supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal “.

Jadi tujuan dari semua itu adalah keselamatan bagi manusia . Apakah yang ada di dalam pikiran kita saat mendengar kalimat “ beroleh hidup yang kekal “ ?. Apakah kita menganggap itu adalah omong kosong saja atau kita malah menganggap bahwa kehidupan kekal itu tidak ada ?. Saat kita di dunia ini kita mengetahui ada hitam-putih , baik-buruk dan cantik-jelek. Saat berada di dalam dunia ini saja kita dapat berpikir begitu jadi apakah kita juga tidak dapat berpikir bahwa di balik dunia dimana sekarang kita hidup juga terdapat suatu dunia yang lain yang harus kita pilih yaitu neraka atau sorga .

Banyak orang yang menganggap soal neraka atau sorga itu adalah urusan belakangan tanpa mengetahui akibat dari semua kebodohan itu. Dan pada saat sekarang ini Allah tidak lagi mengijinkan manusia untuk hidup dalam kebodohannya sama saat di zaman dahulu. Karena Allah telah melihat betapa menderitanya manusia yang berada di dalam neraka kekal disiksa tanpa henti sampai selama-lamanya.

Karunia Allah ada di dalam Yesus Kristus